catatanku

Kamis, 28 Mei 2015

Sipnosis Super Daddy Yul Episode 14 part 1


Di kantornya, Direktur sedang bersama beberapa dokter lain termasuk Woo Hyuk. Direktur sedang membicarakan tentang Mirae sambil marah-marah
penuh emosi .

Menurutnya tidak masuk akal seorang pasien yang menderita kanker stadium 4 melakukan operasi.

Lagi pula  jika rumor tentang masalah ini menyebar, rumah sakit tidak akan mampu mengatasinya.

"Kenapa penyakitnya disembunyikan? Kalian sudah tau bukan?" Direktur pun membentak anak buahnya.



Woo Hyuk yang sejak tadi hanya diam mendegarkan, akhinya tidak tahan lagi dan angkat bicara membela Mirae.

Woo Hyuk memberitau direktur "Kami menggunakan waktu untuk mendiagnosa dengan benar. Sunbae juga sudah berusaha memberitau yang lainnya."

Direktur tidak percaya dengan pembelaan Woo Hyuk. Dan berkata bagaimana jika ada kesalahan? Apa yang akan terjadi?

Woo Hyuk menjawab kalau Sunbaenya yang sudah menyelamatkanya. Karena waktunya tidak banyak dan harus segera melakukan operasi. Jika tidak begitu mereka akan kehilagan ibunya.

Dengan yakin dan percaya diri,  Woo Hyuk berdiri menghadap direktur. Woo Hyuk berkata, jika ada orang yang harus bertanggung jawab. Maka dirinyalah yang akan bertanggung jawab. Karena tidak ada orang lain yang tau masalah ini selain dirinya. Woo Hyuk lalu berjalan keluar meninggalkan kantor direktur.



Diruang perawatan, Mirae terbaring tak sadarkan diri. Yul dan Sarang duduk disamping tempat tidur memperhatikanya dengan sedih.

Yul  memberitau Sarang, kalau akan pergi menemui dokter. Dan berpesan jika ibunya bagun, agar Sarang memberitaunya. Sarang pun mengangguk.


Dikantornya Ji Soo, Yul dan Ji Soo sedang memperhatikan hasil EX-Ray milik Mirae.
Ji Soo  menjelaskan kalau tumor menghalangi jalur dan Mirae pingsan karena menahan rasa sakit. Dan untuk sementara mereka bisa menggunakan ERCP untuk membuka jalur dan pencernaanya akan membaik dan Mirae juga akan baik-baik saja.


Yul  bertanya, kalau dirinya pernah mendegar tentang kemoterapi yang sesuai dengan kanker saluran empedu.

Dan menurut yang dia dengar itu akan sesuai dengan pengobatan yang sekarang sedang dijalani Mirae.

Tapi menurut Ji Soo, itu juga tergantung kasusnya. Dan itu baru uji coba, jadi tidak bisa memastikanya. Karena terkadang hasil penelitian selalu dibesar-besarkan.

Tapi Ji Soo berjanji pada Yul,  akan memeriksanya. Karena siapa tau ada kemugkinan cocok. Mereka juga harus berusaha dan tidak selamanya Mirae terus seperti sekarang..

Yul memohon agar Ji Soo mau mengusahakanya. Ji Soo mengganguk.



Saat akan kembali kekamar, dari jauh Yul melihat Sarang sedang kewalahan menahan Mirae agar tidak pergi keluar dari kamar.

Pada Sarang, Mirae beralasan kalau didalam kamar pengap dan hanya ingin keluar sebentar.

Sarang menahan tubuh ibunya agar tidak keluar dan memaksa ibunya masuk kembali kedalam.

Yul lalu mendekati mereka dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan dan kenapa Mirae keluar?

Mirae menatap Yul dan dengan tersenyum berkata kalau mereka harus pergi berlibur. Dan dirinya juga sudah berjanji akan pergi berlibur dengan Sarang dan juga Yul.

Sarang menyahut kalau ibunya sedang sakit parah dan tidak boleh pergi.

Yul menolak dan sekarang berlibur tidak penting lagi dan menyuruh Mirae masuk kembali.

Mirae menjelaskan dengan ERCP yang mereka pasang, untuk sementara dirinya akan baik-baik saja. Dan selama tidak ada efek samping, tidak akan ada masalah.

"Tetap tidak boleh!  Aku walimu, aku tidakakan mengijinkanmu kemanapun dan kau tetap disini saja."

Mendegar Yul berkata  setegas itu, Mirae pun tidak berani lagi membantah.

Dengan yakin dan sambil menatap mata Mirae, Yul lalu menambahkan kalau dirinya pasti akan menyembuhkan Mirae.. Mirae dan Sarang pun terpana mendegarnya.


Woo Hyuk sedang minum bersama Ji Hye. Ji Hye dengan sedih dan menyesal berkata "Aku tidak tau soal itu dan malah membencinya."

Woo Hyuk pun bercerita pada Ji Hye, kalau sunbaenya bisa menilai orang dengan baik. Dan sekarang juga mengerti alasan Mirae memilih dan mempercayai Yul.

Ji Hye menjawab mungkin itu karena Yul adalah ayah kandung Sarang.

Woo Hyuk mengeleng. Dan berkata meskipun Yul bukanlah ayah kadungnya, dia tetap akan menjadi ayahnya.

Ji Hye membenarkan, kalau Yul memang orang yang seperti itu.Dan itu sebabnya banyak orang yang menyukainya termasuk dirinya.



Woo Hyuk lalu berkata andaikan dia yang jadi Yul, apa dia juga akan melakukan hal yang sama? Meskipun Sarang adalah putrinya? Bahkan setelah tau Mirae menyakitinya dan membohonginya? apakah dirinya bisa menganggap hal itu tidak terjadi sama seperti Yul?
"Aku tidak bisa. Meski kulakukan itu tidak bisa 100%."

Ji Hye bertanya apa karena itu, selama ini Woo Hyuk terlihat begitu tersiksa? Karena merasa menjadi manusia yang tidak berguna?

Woo Hyuk mengeleng "Sunbae menyedihkan. Tapi aku iri padanya, karena memiliki seseorang seperti pelatih Han. Orang seperti itu bahkan melalui kematian tidak meninggalkannya lebih dulu."  Woo Hyuk berkata dengan mata berkaca-kaca.

Ji Hye memjawab , mungkin karena alasan itu pula selama ini Mirae merasa berat mengatakanya dan  merahasikanya meski sedang sekarat. Karena sudah menduga kalau Yul akan seperti itu. "Meski dia bersyukur, dia mungkin merasa sangat menyesal. Dan dengan kekuatan itu dia bisa menang seperti keajaiban." 



Yul menemani Mirae yang sedang tidur. Tanpa membuka matanya Mirae bertanya kenapa Yul tidak bertanya, tapi berpura-pura tidak tahu padahal Yul sudah tau kalau dirinya sedang sakit?

Yul tidak menjawab. Malah bertanya balik. Kenapa Mira berpura-pura tidak tau, kalau dirinya juga sudah tau Mirae sedang sakit?

Mirae lalu membuka matanya, dan menyuruh Yul menyerah. Karena dia sendiri sudah menyerah. Dengan demikian, itu akan lebih mudah untuk Yul.

Dengan sedikit berteriak Yul menolaknya. Yul beralasan kalau sampai sekarang masih belum bisa memaafkan Mirae dan akan terus berada disisinya untuk menyiksanya, sampai sudah tidak marah lagi. Itu lah sebabnya dia tidak ingin menyerah..


Yul lalu berdiri dan berniat keluar dari kamar. Tapi dengan frustasi, Mirae bagun melemparkan bantalnya pada Yul dan mengenai punggungnya. Yul pun berhenti berjalan.

Sambil berteriak dan menagis Mirae bertanya, Kenapa Yul tidak pernah pertanya apa pun padanya? Apa Yul bodoh? Apa Yul tidak punya harga diri?

"Aku membohongimu, aku juga menyembunyikan fakta kalau kau adalah ayah kandunya! Aku kembali padamu juga karena aku sedang sekarat?"


"Aku tahu....aku tahu...! aku tau...!" Yul lalu berkata kalau Mirae sekarang benar-benar sekarat.
"Jika kau tiada, aku sudah berakhir. Aku ingin membencimu sampai mati dan marah padamu sampai mati."
"Tapi aku tidak bisa membencimu dan marah padamu. Aku tidak bisa memaafkan, berbaikan atau mencintaimu! Aku tidak bisa melakukan apapun..!"
"Jika kau sampai mati, aku akan membunuhmu. Dan untuk alasan lainya aku tidak bisa kehilaganmu."

Yul lalu berjalan kepintu. Tapi kata-kata Mirae menghentikan langkahnya. Mirae memberitau kalau dia ingin pergi berlibur. Yul mengiyakan, tapi tidak sekarang.

Mirae memaksa ingin pergi sekarang, tapi Yul menolak karena Mirae harus istirahat. Mirae menjawab kalau dirinya masih seorang dokter, dan lebih cocok menjadi dokter daripada pasien. Mirae berusaha meyakinkan Yul, kalau sekarang pun sudah boleh pulang. "Percayalah padaku, tidak akan ada masalah."

Yul masih ingin menolak, tapi Mirae langsung memotong kata-katanya "Jika tidak sekarang, mungkin tidak akan pernah bisa."

Yul terlihat sedih mendegar kata-kata Mirae, dan berusaha agar air matanya tidak jatuh didepan Mirae. Yul tidak mengatakan apa-apa, tapi sepertinya setuju membawa Mirae pergi berlibur.


Yul sedang makan bersama Sang Hee. Yul tidak berkata sepatah kata pun dan hanya serius makan. Sang Hee yang khawatir meliriknya beberapa kali. Sang Hee lalu menambahkan makanan kepiring Yul dan menyuruh Yul banyak makan agar memiliki kekuatan.

Sang Hee ingin menuangkan soju kegelas Yul, tapi Yul menolak.

Yul lalu teringat pada Hyun Woo dan bertanya pada Sang hee. Sang Hee memberitau kalau Hyun Woo mendapatkan 11 inning sempurna (semacam melakukan servis) dan berada diperingkat pertama. Dan Sang Hee bercerita kalau sepertinya Hyu Woo kesal karena Yul tidak datang.

Yul berkata kalau nanti akan mengirim pesan pada Hyun Woo.

San Hee lalu menyuruh agar Yul menghubungi kepala pelatih. Karena selama ini, pelatih selalu menutup-nutupi kesalahan Yul. Tapi karena akhir-akhir ini Yul sering tidak datang padahal masa percobaan Yul baru saja berakhir.



Yul lalu mendapat pesan dari profesor. Yul pamit pergi pada Sang Hee. Sebelum Yul menjauh, Sang Hee bertanya apa Mirae sudah bersiap?   Sang Hee melanjutkan, kalau Mirae punya Sarang. dan kenyataan adalah kenyataan. Sang Hee juga menyuruh Yul mempersiapkan diri.

Mendegar pertayaan Sang Hee, Yul berbalik dan bertanya, kenyataan apa dan Sarang kenapa?

Sang Hee berkata, kalau dirinya berkata seperti itu karena peduli pada Yul. Yul yang tersinggung menatap tajam Sang Hee "Aku tidak butuh itu, aku tidak akan bersiap-siap, aku akan menyelamatkanya. Dan jangan pernah berkata seperti itu lagi." Yul lalu berjalan keluar..

Yul menemui sang profesor dikantornya. Profesor berkata kalau waktu itu yul pernah mengatakan kalau dirinya adalah yang terbaik, maka dirinya bisa melakukan apa yang orang lain tidak bisa melakukanya. Terlepas keajaiban itu ada atau tidak

Yul menjawab kalau waktu itu dirinya hanya sedang emosi..

Profesor lalu melanjutkan, kalau dirinya tidak tau cara menjadi yang terbaik, tapi bisa melakukan yang terbaik. Terlebih itu bagi seorang penderita kanker.

Profesor lalu menyarankan agar Yul tidak membiarkan Mirae hanya berbaring ditempat tidur sepanjang hari. Karena bagi penderita kanker yang tidak menjalani kemoterapi akan mati jika hanya berdiam diri ditempat tidur tanpa melakukan apa-apa. Dan menyuruh Yul

Dalam perjalanan pulang , Yul memikirkan kembali nasehat sang profesor.

"Pergi piknik atau berlibur. Biar dia melakukan yang diinginkanya. Tanamkan keyakinan bahwa dia masih hidup. Lebih baik juga jika dia mulai merasa dibutuhkan. Dengan demikian dia akan punya motivasi untuk hidup."




Keesokan harinya Yul menemui direktur tim dan menyerahkan surat pengunduran diri. Yul memberitau Direktur kalau sengaja datang dan mengundurkan diri hari ini selagi ketua pelatih sedang sakit dan tidak mengetahuinya. Karena jika tau pasti akan mencegahnya. Yul pergi setelah mengucapkan selamat tinggal pada direktur.



Diluar ruagan tanpa sengaja Yul berpapasan dengan Uhm Ki Tae. Kitae menegurnya tapi Yul dengan bercanda malah menojok perut Ki Tae.

Kitae hanya bengong mendapat perlakuan yang tidak biasa seperti itu.

Sambil tersenyum Yul menggigatkan agar Kitae hidup dengan baik mulai sekarang. Dan berhenti mengeluh soal kemenagan setiap hari.

Yul lalu mengengam tagan Kitae dan mengucapkan terimakasih dengan tulus karena Kitae selama ini sudah membuatnya tidak kesepian. Yul juga meminta tolong agar Kitae mau menjaga adiknya Hyun Woo.

Yul lalu meniggalkan Kitae yang masih terbengong-bengong dengan tagan masih mengantung diudara...

Kitae masuk keruangan direktur dan menanyakan kenapa Yul datang? Direktur lalu menunjukkan surat pegunduran diri Yul dan memberitau kalau istri atau mantan istrinya Yul sedang sakit kanker stadium akhir.



Dirumah sakit Mirae sedang sembunyi-sembunyi keluar dari kamarnya. Agar tidak ada yang mengenalinya Mirae sengaja menutupi wajahnya dengan rabut juga kedua tanganya.

Saat ingin masuk lift Mirae hampir ketahuan sama Ji Soo, tapi Mirae menyembunyikan wajahnya menghadap dinding dan berpura-pura sedang menagis.

Mirae akhinya berhasil masuk lift dan nenarik nafas lega. Didalam lift Mirae teringat kata-kata Sang Hee saat datang mengunjunginya sebelumnya.

Flash back



Sang Hee menemui Mirae dirumah sakit, dan meminta agar Mirae cepat pulang. Sang Hee juga meminta maaf mengatakan ini mesti tau kalau Mirae sedang sakit.
"Yul bocah itu...."

Sang Hee tidak melanjutkan dan ingin pergi. Tapi Mirae menahanya dan bertanya "Kenapa? Apa terjadi sesuatu?"

Dengan berpiki karena nanti pada akhinya Mirae pasti akan tau juga, Sang Hee pun akhirnya bercerita. Sang Hee memberitau karena Mirae tidak mau menjalani kemotrapi, Yul pun menghabiskan waktunya setiap malam untuk minum-minum. Dan Yul juga hampir dipecat karena jarang masuk kerja.

Mirae tentu kaget mendengarnya. Melihat reaksi Mirae, Sang Hee buru-buru pergi dan berharap agar Mirae segera sehat kembali.

Flash back end.

Mirae menari nafas panjang mengingat itu lalu dengan berbisik Mirae mengumpat. Mirae berkata kalau Yul memang bodoh. Dan sudah mengira kalau Yul akan seperti itu dan itu lah sebabnya dirinya menyembunyikan penyakitnya.

Sesampai dilobby, Mirae keluar sambil menutupi mukanya dengan sweter yang dipakeinya dan berpura-pura menagis sambil menyebut, ayah mertua....ayah mertua...hahahaha

Lalu dari arah belakang seseorang memukul punggungnya, dan ternyata itu Woo Hyuk.



Woo Hyuk yang awalnya tidak tau kalau dia adalah Mirae pun kaget setelah membalikan badan Mirae. "Apa ini jangan-jagan kau...."

Dengan cepat Mirae menjawab kalau tidak berniat kabur hanya ingin keluar sebentar. Mirae lalu menujuk kearah depan dan bilang akan melihat kesana sebentar.



Woo Hyuk berkata kalau itu sama saja dan menyuruh Mirae menuruti perintahnya karena dirinya adalah dokternya..

Mirae lalu berteriak dan dengan galak mengingatkan dirinya adalah kepala bagian rumah sakit, dan siapa Woo Hyuk berani melarangnya? Dan menyuruh Woo Hyuk menutup mata saja "Dan jika kau ribut-ribut mampus kau!"

Woo Hyuk mengingatkan kalau orang-orang mengenalinya. Mirae lalu menaruh jari telunjuknya dimulut Woo Hyuk dan menyuruhnya diam.

Tiba-tiba Mirae mengaduh kesakitan sambil memegangi perutnya. Setelah Woo Hyuk lengah, Mirae lalu menendangnya sekeras-keranya hingga Woo Hyuk tersungkur dan Mirae melarikan diri..



Dimarkas tim phoenix, Shi Eun dan Mi Mang Hee sedang menyiapkan makan siang untuk tim baseball. Lalu mereka dikagetkan dengan kedatagan Mirae yang membawa banyak makanan.

Shi Eun dan Mang Hee memanggil Mirae dengan panggilan ibu Sarang, tapi Mirae menolak dan menyuruh mereka memangginya dengan istri rehab saja karena mereka sedang ditempat kerja suami-suami mereka dan bukan sedang disekolah anak-anak.

Shi Eun bertanya bukankah Mirae sedang sakit parah dan dirawat dirumah sakit?

Mirae menjawab walapun sedang sakit, dia harus tetap datang dan membantu. Melihat Shi Eun dan Mang Hee masih bengong, Mirae lalu bertanya apa belakagan ini penderita kanker langka? Dan memberitau kalau disetiap rumah sakit pasti ada pasien kanker.

Shi Eun masih ingin protes, tapi Mang Hee mengalihkan perhatian  Shi Eun dengan menunjukkan makanan yang dibawa Mirae.



Mirae lalu mengeluarkan sebuah lukisan yang masih terbungkus rapi dan menunjukkan pada Shi Eun. Kali ini lukisan seekor macan.

"Apa-apaan ini! Apa kau ingin membuatku terlihat seperti orang bodoh lagi?

Mirae menyangkal dan menjelaskan kalau yang ini adalah sungguhan, karena dirinya  mendapatkanya dari pameran diEnsadong.

Mang Hee mengamati lukisanya dan memberitau kalau itu lukisan bagus dan dia menyukainya.




Walapun merasa curiga kenapa tiba-tiba orang yang sedang sakit menemuinya dan memberinya lukisan?
Sepertinya Shi Eun tidak mempermasalahkanya dan juga karena menyukai lukisan Mirae, Shi Eun pun berniat memgambilnya.

Tapi Mirae menahan taganya. Mereka berdua akhinya tarik menarik.  Shi Eun sedikit ketakutan melihat Mirae. 
Mirae lalu berkata "Tidak terlalu sulit, pelatih kepala tolong hubungkan aku denganya seperti itu"    
Hahaha..... Mirae menyogok Shie Eun denga lukisan.



Hyun Woo sedang berganti baju diruang ganti. Tiba-tiba Mirae datang mendekatinya dengan muka yang pucat. Hyun Woo pun kaget dan cepat-cepat memekai kembali bajunya.

Dengan memelas Mirae meminta tolong pada Hyun Woo untuk membantunya sekali ini saja. Karena dulu dirinya juga pernah membantu merehab Hyun Woo.



Diruang rapat, Direktur sedang rapat dengan para pelatih. Direktur lalu menunjukkan surat pengunduran diri Yul. Menurut direktur walapun berat menerimanya, tapi mereka juga harus memikirkan tim. Dan tidak bisa menuggu sampai Yul kembali.

Seorang direktur lain membela Yul dan menyarankan agar menunda proses pengunduran dirinya. Karena menurut sang direktur, Hyun Woo bisa berhasil juga berkat pelatih Han.

Dengan sedikit berteriak, Direktur berkata kalau dirinya juga ingin menundanya, tapi Yul sendiri yang ingin berhenti jadi tidak ada yang bisa dia lakukan.




Kitae bertanya kenapa mereka tidak menuggu sedikit lagi? Menurutnya memecat Yul memang masuk akal, tapi karena ada yang sakit mereka harus mempertimbangkanya.Apa lagi jika yang sakit adalah keluarganya, maka Yul akan semakin ingin merawatnya.

"Kita adalah satu tim dan satu keluarga kita anggap saja pertemuan pelatih tidak pernah terjadi"

Direktur memutuskan kalau keputusan fina akan diputuskan setepah diskusi lebih lanjut.


Lalu Mirae dan Hyun Woo masuk kedalam ruagan. Setelah memberi salam pada semua orang, Mirae dengan gaya centhilnya berlari mendekati direktur.




Direktur awalnya tidak ingat siapa Mirae, tapi Mirae sambil dengan berbisik mengatakan tentang bom alkohol.
Direktur pun akhinya menggingat Mirae. Direktur lalu mengamati Mirae, dan bertanya bukan kah dia sedang sakit parah?

Mirae membenarkan, dan mengatakan tidak separah itu dan juga tidak terlalu sakit sehinnga Yul harus berhenti. Mirae memberitau kalau dirinya baik-baik saja.

Direktur seperinya sedang memikirkan perkataan Mirae. Mirae lalu menoleh pada Woo Hyun yang berdiri dibelakagnya.


Hyun Woo memberitau semua orang, kalau keberhasilan dari rehabnya adalah berkat bantuan dari pelatih Han. Dan jika peatih Han berhenti, maka dirinya pun akan ikut berhenti.

Karuan saja pernyataannya membuat semua orang yang ada diruangan rapat kaget tak terkecuali direktur sendiri.

"Tim yang membiarkan seseoran pergi karena orang terdekatnya sakit. Aku tidak menyukai tim seperti itu." Hyun Woo lalu melempar topi yang sejak tadi dibawanya ke atas meja. Semua orang pun saling memandang.

Mirae sambil menutupi mukanya, berpura-pura menagis keras. Direktur dengan sedikit berteriak berkata, kalau didalam tim ada yang namanya disipin, lagi pula pelatih Han mungkin juga tidak akan kembali.




Mirae menjatuhkan diri diatas meja tempat didepan muka Direktur. Sampai-sampai Direktur harus menghindar. Mirae mengangkat mukanya dan menatap direktur sambil berkata kalau dirinya akan bertanggung jawab. Mirae lalu bangun dan menyobek-nyobek surat pengunduran dirinya didepan semua orang, Kitae aja sampai terbengong-bengong melihat tingkah Mirae..

Mirae dengan setengah berteriak memberitau semua orang kalau Yul pasti akan  kembali secepatnya. Dan sebagai istrinya dirinya siap bertanggung jawab, dan akan mempertaruhkan hidupnya. Mirae lalu jatuh pingsan kepelukan Direktur dan membuat semua orang kebinggugan.




Dari luar ruagan, Sang Hee sedang bicara ditelepon dengan Yul. Sambil mengintip kedalam Sang Hee betanya, apa Yul sudah melakukanya? dan sekarang apa yang Yul lakukan hasilnya melampaui harapan mereka.

Sang Hee lalu memberitau Yul  meski Mirae sedang sakit tapi kepribadianya tetap sama.

Dirumah sakit Yul sepertinya baru selesai bertemu dokter.  Dengan tersenyum Yul berkata pada Sang Hee kalau sudah menduganya Mirae akan melakukan itu. Dan meberitau Kalau wanita yang disukainya  tidak mungkin bisa dijatuhkan dengan mudah. Yul lalu memberitau Sang Hee kalau dokter akan mencari perawatan kemoterapi lainya.

Yul menutup telepon Sang Hee karena ada telepon lain yang masuk. Yul berbicara ditelepon sambil berlari pergi.




Diluar rumah sakit, Mirae baru saja turun dari taxi. Mirae mencoba menutupi mukanya, tapi seorang kakek mengenalinya dan menyapanya dengan ramah. Sang kakek menayakan kabar Mirae dan berkata kalau dirinya sekarang bisa sembuh berkat bantuanya.

Mirae hanya tersenyum mengangguk dan sepertinya dia tidak lagi ingat dengan pasienya ini..

Sebelum pergi sang kakek memuji kalau Mirae cantik seperti matahari dan bersinar cerah. Sang kakek juga mengigatkan kalau sekarang sudah masuk musim semi dan menyuruh Mirae menjaga kesehatanya.


Mirae lalu melihat sekelilingnya. Banyak dokter dan perawat saling mengobrol dan jalan- jalan ditaman dikelilingi bunga-bunga. Mirae lalu menyadari kalau sekarang memang sedang masuk musim semi Mirae lalu tersenyu.


Saat Mirae akan berjalan masuk kedalam, tiba-tiba didepan Mirae seorang bapak berjalan dengan limbung dan  terjatuh. Anak sang bapak berlari mendekatinya dan menagis. Sambil menagis, Sang bapak berkata pada anaknya kalau sudah sangat lelah dan tidak kuat lagi. Lalu bertanya kenapa hal seperti ini harus terjadi pada keluarga mereka. Mirae melihatnya dengan sedih dan berjalan pergi.




Karena sibuk menyembunyikan wajahnya agar tidak ketahuan, dipintu lift Mirae hampir menabrak Woo Hyuk yang kebetulan akan keluar. Karena tak ingin diomelin, Mirae pun merayu Woo Hyuk "Woo Hyuk ah....Hobae sayangku..."

" Dengan senyum dipaksakan Woo Hyuk pun membalas dengan memanggil Sunbae sayangku. Mirae langsung meloot mendengarnya   hahaha...
Woo Hyuk lalu bertanya Mirae habis darimana? katanya tadi cuma keluar senbentar, kenapa baru kembali setelah setengah hari? Woo Hyuk lalu memperingatkan, jika keluar tanpa ijin dari dokternya, Mirae bisa dihukum bahkan dia juga akan dipecat..

Mirae dengan cuek menjawab kalau itu tidak masalah. Lagi pula dirinya juga akan segera berhenti. Dan memberitau Woo Hyuk kalau diluar banyak orang-orang yang solah-olah sedang menuggunya. Dan juga ingin bisa melihat matahari yang bersinar terang.

Mirae berkata jika berpikir begitu mungkin keadaanya akan membaik. Walapun tau itu hanya mimpi dan itu pasti juga sulitkan ? Mirae bertanya pada Woo Hyuk. Woo Hyuk tidak menjawab hanya mematap Mirae dengan sedih.

Yul menemui Ji Soo dikantornya. Ji Soo memberitau kalau sudah mencari tau tentang obat kemoterapi yang mereka bicarakan tempo hari.



Ji Soo berkata kalau sepertinya itu sulit dilakukan karena sempelnya kurang baik dan juga obatnya tidak aman dikonsumsi terlebih lagi obat itu juga tidak sesuai dengan kondisi Mirae.

"Lalu bagaimana dengan metode lain? Apa ada jalan lain? Apa tidak ada yang bisa berhasil? Beritau aku soal itu?"

Ji Soo meminta maaf pada Yul dan menjelaskan kalau hasil uji klinis obat tidak begitu baik dan terapi radiasi juga bukan sebuah pilihan. Ji Soo berkata kalau sebenarnya dirinya sangat ingin membantu tapi....

Yul memotong kata-katanya  "Jadi maksudmu tidak ada yang bisa dilakukan? Semua yang kau katakan adalah tidak ada jalan."

Ji Soo lalu menyahut, kalau dirinya mengerti perasaan Yul. Tapi mencoba sesuatu yang bisa memperburuk itu berlawanan dengan sumpah dokter.

Yul yang mulai marah lalu berteriak pada Ji Soo  " Apa kau akan melakukan itu jika dia keluargamu? Karena mugkin memperburuk kita harus menyerah dan menunggu dia mati? Kenapa tempat ini bisa disebut rumah sakit? Aku tidak butuh ini."

Yul lalu berdiri dari kursinya dan meniggalkan ruagan Ji Soo dengan marah.




Mirae yang baru sampai dikamar sedang memakai baju rumah sakitnya, lalu Yul masuk dan menarik tanganya keluar. Yul bahkan tidak memberikan kesempatan Mirae untuk mengancingkan bajunya.

"Yul tunggu...Aku hanya mencari udara segar. Tunggu...kau kenapa...kau kenapa seperti ini? Aku bersalah...." 

Mira mencoba melepaskan taganya dari gengaman Yul, tapi Yul yang sedang marah tidak mempedulikan protes Mirae..


Dari arah depan Ji Soo dan Woo Hyuk berteriak memanggil Yul dan mencoba menghentikanya. Woo Hyuk bahkan menahan tagan Yul dan berkata kalau Yul salah paham.

Tapi dengan kasar Yul melepaskanya. Mirae heran melihat tingkah mereka dan bertanya pada Yul "Apa maksud mereka? Salah paham apa?"  Tapi sayangnya tidak seorangpun ada yang menjelaskanya.

Dengan marah dan frustasi Yul berteriak "Kau bilang tidak ada cara untuk menyembuhkanya. Tidak ada cara untuk membuatnya menjadi lebih baik. Dan kau bilang satu-satunya cara hanya memperpanjang usianya beberapa hari."


Mirae yang mendegarnya tidak mampu berkata apa-apa dan hanya menatap Yul dengan sedih.



Yul lalu melanjutkan "Apa aku salah? Kalau aku salah, maka aku akan berlutut memohon didepan semua dokter sampai tengorokanku kering dan berdarah. Jika kau bisa membuatnya lebih baik, jika kau bisa menyembuhkanya! "  

Woo Hyuk tidak mampu menjawab, tapi matanya berkaca-kaca. Disekeliling mereka banyak dokter dan pasien yang memperhatikan mereka.

Selama berbicara Yul masih memegang tangan Mirae. Miae akhirnya menagis dan mengusap air matanya dengan legan bajunya. Mirae lalu berusaha menenagkan Yul.


Yul yang masih memegang tangan Mirae lalu berbicara tanpa berani menatap matanya."Kau bilang kau ingin berlibur? Kau bilang tidak masalah jika keluar sekarang."



Yul lalu berbalik dan menghadap Mirae "Ayo pergi berlibur, sekarang juga..."








*****



4 komentar:

  1. mohon dilanjutkan sinopsisnya.. penasaan... maksih udah buat sinopsisnya

    BalasHapus
  2. Kasaeyo ika....gidarilkeyo....

    BalasHapus
  3. Hadeuh , wheyo aku ngetik selalu typo....
    Maksudku kamsaeyo ika...gidarilkeyo.....gitu...

    BalasHapus
  4. Eonni kok lama bgt ya ngelanjutinnya? btw makasih udah buat sinopsisnya, jangan kelamaan yaa

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung. Mohon tinggalkan komentarnya ya..