Dilapagan sekolah Sarang sedang berlatih lari bersama beberapa murid lain. Dibandingkan yang lain, Sarang berlari paling cepat. Sementara itu dari pinggir lapangan, Yul sedang menonton Sarang berlatih. Yul bahkan menyiapkan dua kantong penuh camilan. Sambil makan, Yul berteriak-teriak menyemagati Sarang. "Lari Sarang! Sarang paling hebat. Putriku paling hebat"
Guru olahraga, dan juga teman-teman Sarang menatap Yul dengan aneh. Tapi Yul tidak peduli dan kembali berteriak-teriak menyemagati Sarang.
Mendegar suara ayahnya Sarang malah tidak bisa konsentrasi. Sarang juga terlihat malu dengan tingkah ayahnya. Yul yang menyadari itu bukanya berhenti berteriak tapi malah berdiri dari duduknya dan kembali berteriak dengan suara yang lebih keras "Apa kau malu akan ayahmu? Apa ayah memalukan?"
"Tentu saja dia malu! Aku juga akan malu kalau jadi dia." Sahut dir Hwang sambil berjalan mendekat dan tentu kedataganya yang tiba-tiba mengagetkan Yul.
Yul dan dir Hwang lalu berbicara berdua menjauh dari lapagan. "Mirae bilang begitu?" tanya Yul kaget pada dir Hwang.
Yul dan dir Hwang lalu berbicara berdua menjauh dari lapagan. "Mirae bilang begitu?" tanya Yul kaget pada dir Hwang.
Dir Hwang membenarkan. Dan memberitau kalo sekarang Mirae sedang dalam perjalanan kemari. Karena itu dir Hwang sengaja datang mendahuluinya, karena ada yang ingin dia tanyakan pada Yul. Sambil menatap Yul, dir Hwang bertanya "Apa operasinya berjalan lancar? Apa mereka benar-benar mengangkat tumornya?"
Tanpa berani membalas tatapan mata dir Hwang Yul membenarkan kalau operasinya berjalan lancar. Tapi dir Hwang tau kalau Yul sedang berbohong padanya. Dir Hwang berkata meski Yul bisa membohongi orang lain, tapi kenapa Yul tega membohongi Mirae? Apa lagi Mirae adalah seorang pasien dan juga seorang dokter. Jadi kenapa Yul bertindak bodoh seperti itu?
Yul mengakui kalau dirinya memang bodoh, dan selalu bertindak bodoh. Tapi justru karena kebodohanya itulah mereka berdua malah bisa melangkah sampai sejauh ini.
"Karena aku mencintai seperti orang bodoh, aku bisa menikah denganya. Jika aku cerdas dan perhitugan, kami tidak akan bisa sampai disini."
"Karena aku mencintai seperti orang bodoh, aku bisa menikah denganya. Jika aku cerdas dan perhitugan, kami tidak akan bisa sampai disini."
Dengan mata yang mulai berkaca-kaca, Yul melanjutkan kalau Mirae pasti akan segera mengetahuinya, atau sekarang malah sudah mengetahuinya "Meski hanya beberapa hari, atau jika mungkin hanya sampai saat pernikahan, aku ingin bisa merasakan mujizat sukacita, kebahagian yang lengkap. Aku ingin memberikanya kesempatan untuk merasakan itu."
Dir Hwang yang sejak tadi hanya mendegarkan lalu bertanya apa yang akan Yul lakukan setelah itu? Yul berkata akan menghadapi semua konsekuensinya karena mereka berdua akan bersama sampai akhir. Yul lalu meminta tolong agar dir Hwang membantu merahasiakannya dari Mirae sampai Yul siap mengatakannya sendiri.
Dalam perjalanan kembali kelapangan, Yul yang masih terlihat murung tidak sengaja melihat Mirae sedang duduk dipinggir lapagan, sambil makan roti juga minum susu miliknya. Sesekali Mirae juga berteriak penuh semagat menyemagati Sarang. "Sarang semagat! Benar kau hebat! Kalahkan mereka"
Mirae berteriak sambil mengangkat kedua tanganya yang memegang susu dan juga roti. Kontan saja tingkah Mirae yang unik itu membuat anak-anak yang menonton dan juga guru Sarang tertawa geli. Yul juga tersenyum melihat tingkahnya. Setelah anak-anak selesai berlatih, Mirae dan Yul membagikan makanan yang dibawanya pada anak-anak.
Sementara itu, Yul, Sarang, dan juga Mirae duduk ditaman bertiga sambil makan. Sarang makan penuh semagat. Sarang lalu bertanya siapa yang punya ide membawa makanan ketempat latihan? Mirae menunjuk Yul, sementara Yul malah balik menunjuk Mirae. Sarang lalu bertanya pada ayahnya bagamama bisa tau kalau ia akan kelaparan setelah berlatih?
Sambil bercanda Yul menjawab karena dirinya sudah 20 tahun menjadi pemain baseball jadi bisa tau tanpa perlu memikirkanya lagi. Sarang berkata ternyata ada manfaatnya memiliki ayah yang seorang pemain baseball. Mereka semua tertawa. Mirae lalu menasehati Sarang agar lebih santai saat berlari. Mirae juga berkata senag Sarang ikut berpartisipasi.
Sarang senag sekali mendapat nasihat dari ibunya. Lalu dengan polosnya Sarang bertanya "Tapi ibu dulu bilang kalau tidak menjadi yang pertama maka tidak usah." Mirae dengan polosnya menjawab tidak ingat kalau dulu pernah berkata begitu dan melanjutkan makanya.
"Wow...sedikit demi sedikit ibu semakin mirip ayah. Sahut Sarang dan menurutnya itu menakutkan. Mereka bertiga lalu bercanda dan tertawa bersama.
Akhirnya hari pertandingan pun tiba. Sarang sedang bersiap-siap dilapagan bersama dengan peserta lain. Lalu Woo Hyuk dan Ji Hye mendekati Sarang.
Woo Hyuk memberitau Sarang kalau bibi Ji Hye akan memberi tips agar Sarang bisa menang dan membawa pulang medali.
Woo Hyuk memberitau Sarang kalau bibi Ji Hye akan memberi tips agar Sarang bisa menang dan membawa pulang medali.
Ji Hye lalu mengigatkan kelemahan Sarang yang tidak boleh diulangi saat nanti Sarang sedang berlomba. Menurutnya, Sarang selalu memulai dengan cepat tapi melambat disaat terakhir, itu lah kenapa Sarang selalu kalah olehnya disaat terakhir. "Itu karena kau tidak memacu dirimu dengan benar."
Ji hye lalu mengusulkan kalau nanti akan memberi Sarang tanda kapan waktunya menambah kecepatan dan Sarang harus menggunakan semua tenaganya kemudian mempertahankanya. Sarang pun mengangguk setuju.
"Ibu akan memberikan tanda..." Teriak Mirae sambil berjalan mendekat. Sarang pun tertawa kegiragan melihat kedataganya. Mirae lalu minta ijin Ji Hye kalau biar dirinya saja yang memberikan tandanya. Ji Hye pun tidak keberatan.
Mirae lalu berkata pada Sarang kalau hari ini mereka satu tim. Mirae lalu menujuk kearah tribun tempat dimana Yul duduk sambil membawa poster dukuganya. Mirae memberitau Sarang kalau dari sana lah nanti akan memberikan tandanya. Sambil tersenyum girang Sarang menjawab Ok.
Karena perlombaan akan segera dimulai, Mirae, Woo Hyuk dan juga Ji Hye pergi ketribuin. Sementara Sarang mulai bersiap-siap. Saat lomba sedang berlangsung, diantara semua penonton, pendukung Sarang lah paleng heboh dan penuh semagat. Woo Hyuk, Ji Hye Mirae dan Yul sampai berdiri sambil mengangkat poster dukungan mereka masing-masing. Mirae yang awalnya juga berdiri tiba-tiba jatuh terduduk dan mulai kesakitan.
Tapi sayangnya dukugan yang begitu heboh belum bisa menyemagati Sarang. Karena saat perlombaan sudah berjalan setengah, Sarang masih tertinggal dibelakang peserta lain. Sambil masih terus berlari sekuat tenaga, Sarang teringat kembali nasehat Ji Hye.
"Sarang, kau mulai dengan cepat dan melambat disaat terakhir. Itu sebabnya saat kau lari bersamaku aku selalu bisa mengalahkanmu disaat terakhir. Akan kuberikan tanda kapan harus menambah kecepatan . Saat kau melihat tandanya gunakan semua tenagamu, kemudian pertahankan kecepatanmu.
Perlahan-lahan Sarang pun melirik kearah ibunya. Tapi Sarang hanya mendapati ibunya sedang duduk tanpa memberi tanda atau bahkan melihat kearahnya. Sarang pun terlihat kecewa dan itu membuatnya semakin tertinggal dari peserta lain. Yul, Woo Hyuk dan Ji Hye yang berdiri disamping Mirae masih belum menyadari kondisi Mirae. Woo Hyuk dan Ji Hye bahkan masih sempat bertengkar. Ji Hye marah karena Woo Hyuk mengadukanya pada ibunya. Sementara itu, Mirae semakin lemas dan berkeringat dingin.
Dari arah lapangan, Sarang terus melihat kearah ibunya. Ji Hye yang menyadari maksud Sarang, menyuruh Mirae mengirimkan tandanya sekarang tanpa melihat kearahnya. Dengan pandagan kabur dan menahan sakit, Mirae pun mencoba sekuat tenaga untuk berdiri.
Sambil mengayunkan syal pemberian Sarang, Mirae berteriak memanggil namanya dan menyemagatinya. Sarang pun berlari sekuat tenaga dan bisa finis diurutan pertama. Saat berniat memanggil Mirae, agar melihat Sarang yang berhasil finis diurutan pertama, barulah Yul menyadari Mirae yang sedang duduk dan tak sadarkan diri.
Mirae akhirnya dilarikan kerumah sakit ditemani Yul dan Ji Hye. Sementara itu dilapagan, Sarang dengan tersenyum senag berlari kearah tribuin untuk menunjukkan medali yang dia menagkan pada ibunya. Tapi sayang, Sarang tidak menemukan ayah dan ibunya dan hanya ada Woo Hyuk yang menuggunya. Sarang pun terlihat khawatir.
Dirumah sakit, saat pertama kali membuka mata, Mirae menayakan keadaan Sarang. Ji Hye yang sedang menjaganya menenagkan Mirae kalau sekarang Sarang sedang bersama Woo Hyuk.
Diluar ruagan Mirae, Yul sedang bersama prof Nuh. Prof Nuh menjelaskan kalau obat penghilang rasa sakit sudah tidak mempan lagi dan menyuruh Yul untuk memberitaukan kebenaranya pada Mirae. Karena mungkin saja Mirae juga sudah tau.
Saat berbalik akan pergi barulah Yul dan prof Nuh menyadari keberadan Mirae ditemani Ji Hye sedang berdiri tidak jauh darinya dan mendegarkan pembicaraan mereka.
Saat akan pulang, ditempat parkir Yul menyarankan untuk memundurkan saja tanggal pernikah mereka agar Mirae bisa menjalani pemeriksaan terlebih dulu. Tapi Mirae menolak dan tetap ingin melakukanya sesuai rencana. Dan meyakinkan Yul kalau bisa melakukannya.
Dengan ragu-ragu Yul berniat menceritakan tentang operasinya yang gagal. Tapi Mirae buru-buru memotong kata-kata Yul. "Tidak apa2. Kau tidak perlu mengatakannya. Aku sudah tau."
Flashback
Disekolah Sarang, saat Yul sedang berbincang dengan dir Hwang, tanpa mereka sadari dibelakangnya Mirae sedang mendegarkan pembicaraan mereka.
Flashback end
Didalam mobil dan masih berada di tempat parkir rumah sakit, dengan suara lirih Mirae berkata kalau pada akhirnya Yul bisa balas dendam padanya. Jika biasanya dirinyalah yang selalu berbohong dan menyembunyikan sesuatu dari Yul. Sekarang Yul juga pandai melakukan hal yang sama, dan benar-benar berhasil membodohinya.
Sambil menatap Mirae dengan sedih Yul membenarkan perkataan Mirae dan meminta maaf.
Tapi dengan tulus Mirae memuji Yul karena sudah melakukan hal yang benar. Mirae memberitau Yul, kalau tidak akan pernah menyerah dan akan terus mencari tahu soal obat uji klinis baru lainya. "Meskipun harus keujung dunia aku akan mencarinya jika memang itu bisa membuatku sembuh.
Sampai akhir aku akan berjuang dan tidak akan pernah melepaskan taganmu."
Sampai akhir aku akan berjuang dan tidak akan pernah melepaskan taganmu."
Dengan tersenyum haru dan mata yang mulai berkaca-kaca, Yul menyuruh Mirae untuk tidak melepaskan taganya, meskipun Mirae meninggal.
Mirae mengangguk, dan dengan mata yang sudah basah, lalu melanjutkan " Meski jika aku lelah dan muak, meski aku mencapai titik terendah dan kau tidak menyukaiku lagi dan menyuruhku pergi, aku akan tetap berada disisimu. Aku 100% persen milikmu."
Yul tersenyum mendegarnya, dan menyemagati kalau Mirae pas bisa melakukanya. Mirae pun berterimakasih pada Yul..
Dan tibalah dihari pernikahan Mirae dan Yul. Mereka menikah dilapagan baseball, dengan dekorasi pelaminan berwarna putih nan cantik. Mirae sedang berfoto-foto dengan Ji Eun dan juga Mang Hee, sementara Ji Hye bertindak sebagai fotografernya. Saat Yul berlari mendekat dan memberitau kalau lupa membawa cincin pernikahanya. Mirae yang kaget memarahinya.
Tapi Sarang menyelamatkan Yul dengan tersenyum manis menawarkan diri untuk mengambilkannya sementara Hyun Woo menawarkan diri mengantarkan Sarang. Sarang diantar Hyun Woo menggunakan mobil sport miliknya. Mereka bernyanyi disepanjang perjalanan dengan bahagia.
Sesampai dirumah, Sarang membongkar laci-laci dikamar ibunya untuk mencari cincin. Saat sudah menemukan cicinnya Sarang pun berniat pergi, tapi tanpa sengaja pandaganya melihat sebuah kotak besar berwarna biru langit dengan amplop tertempel diatasnya bertuliskan "Untuk Sarang" Sarang pun berhenti.
Sementara itu ditempat pernikahan pelatih Bang bersiap memimpin pernikahan dan Sang Hee yang akan menjadi MCnya. Pelatih Bang bertanya pada Sang Hee keberadaan Yul karena setaunya acara akan dimulai dengan melemparkan bola pertama. Sang Hee menjelaskan kalau Yul lupa membawa cincinya jadi acaranya akan sedikit terlambat.
Dirumah, Sarang akhinya membuka amplop yang bertuliskan namanya dan menemukan semacam flashdisk didalamnya. Sarang lalu memutarnya diTV.
Ternyata didalam flashdisk itu berisi video rekam yang dibuat Mirae. Dalam videonya Mirae menyapa Sarang sambil tersenyum. Mirae lalu berkata akan memberi Sarang instruksi jika nanti Sarang ingin membuka barang-barang yang ada dalam kotak berwarna biru. Mirae juga mengijinkan jika nanti Sarang ingin membukanya bersama ayahnya.
Ternyata didalam flashdisk itu berisi video rekam yang dibuat Mirae. Dalam videonya Mirae menyapa Sarang sambil tersenyum. Mirae lalu berkata akan memberi Sarang instruksi jika nanti Sarang ingin membuka barang-barang yang ada dalam kotak berwarna biru. Mirae juga mengijinkan jika nanti Sarang ingin membukanya bersama ayahnya.
Sarang yang merasa penasaran lalu membuka kotaknya sambil mengikuti instruksi Mirae dari tv. Hadiah pertama yang akan didapatkan Sarang adalah sebungkus pembalut. Mirae menjelaskan saat nanti Sarang mendapatkannya Sarang sudah masuk SMP dan itu sebagai hadiah untuk Haid pertama Sarang.
Dan hadiah kedua adalah voucher yang nanti bisa digunakan Sarang untuk membeli seragam sekolah. Mirae lalu menasehati, kalau saat itu Sarang mungkin sudah dewasa, jadi tidak apa-apa jika ingin memberontak. Tapi Sarang tidak boleh meremehkan Ayahnya dan juga menggangap enteng pelajaranya.
Dan hadiah ketiga adalah sebuah bolpoin dan mantel. Karena menurut Mirae, awal Sarang masuk kuliah sudah masuk musim dingin, jadi Sarang harus memakai pakaian hangat. Dan mengatakan kalau mantel yang Ia berikan adalah hasil rajutanya sendiri, jadi sarang harus menjaganya baik-baik.
Hadiah berikutnya dan yang menurut Mirae paling mahal adalah dua buku tabungan. Yang sengaja Mirae siapkan agar Sarang bisa pergi backpacing dan melihat dunia yang lebih besar. Karena menurut Mirae, tidak ada yang lebih berkesan daripada berpergian saat masih kuliah. Mirae juga mengingatkan Sarang, jika ayahnya ingin meminjam buku tabugannya, Mirae melarang Sarang memberikanya. Sambil memegangi buku tabungannya Sarang pun menagis sesengukan.
Sementara itu ditempat pesta, Mirae menuggu dengan sabar dan terus tersenyum begitu pula dengan Yul.
Dan hadiah terakhir yang juga sebagai hadiah pernikahan Sarang kelak adalah seset perhiasan. Dengan masih tetap tersenyum Mirae berkata "Seharusnya ibu ada disampingmu saat nanti kau menikah, tapi untuk berjaga-jaga karena tidak ada yang tau apa yang akan terjadi nanti. Ayah juga akan melakukan bagian ibu untuk melindungimu. Supaya kau baik-baik saja."
Sarang pun semakin sedih. Dan diakhir videonya Mirae meminta Sarang mengawasi ayahnya agar tidak menikah lagi. "Ibu pencemburu, jadi ibu tidak bisa mengijinkanya. Bagaimana ibu tiri bisa dipercaya? Walapun ibu sudah mempertimbangkanya tapi tetap tidak bisa." Sarang lalu melihat jam yang ada dimeja dan sudah hampir mulai acaranya dan bergegas berlari keluar.
Sesampai ditempat pernikahan Sarang langsung memberikan cincinya pada ayahnya yang sudah memuggu dengan cemas. Sang Hee lalu memanggil Yul untuk memasuki altar. Dengan tersenyum bahagia Yul berjalan dengan gagah diiringi tepuk tangan dan teriakan semua orang.
Mirae juga bersiap memasuki altar, didampingi dir Hwang dan Sarang. Sarang berbisik pada Mirae dan memuji kalau hari ini ibunya sangat cantik seperti grup penyanyi cewek. Sarang juga berterimakasih pada Mirae untuk hadiahnya dan dengan gaya besekongkol berkata ingin pergi backpacing berdua bersama ibunya dan mengajak mereka meninggalkan ayahnyanya saja.
Mirae awalnya tidak mengerti maksud Sarang, tapi setelah menyadari Mirae terlihat sedih tapi berusaha tetap tersenyum. Sang Hee lalu memanggil pengantin wanita memasuki altar.
Didepan altar, sebelum dir Hwang sempat menyerahkan tagan Mirae, Yul yang tidak sabar segera menariknya. Karuan saja tingkah Yul membuat para undagan tertawa. Begitu juga saat pelatih Bang bertanya apa Yul bersedia menerima Mirae menjadi istrinyai? Yul dengan lantang menjawab "Saya bersedia"
Dalam doanya pelatih Bang berkata pernikahan mereka sangat penting. Karena setiap lemparan sepenuh jiwa dan melemparkanya dari hati bukan dari bahu. Dan berharap bola yang mereka lemparkan dimalam pertama bisa merubah hidup mereka selamanya. Dan Yul juga sukses mejalankan tugas dimalam pertama. Sekali lagi semua orang tertawa mendegarnya.
"Sekarang saya tau, hidup berbeda dengan mencintai. Bahwa orang yang kau cintai adalah satu-satunya yang bisa membuatmu benar-benar hidup."
Lalu semua orang berteriak agar pengantin pria mencium pengantin wanita. Tanpa buang waktu Yul langsung memonyongkan bibirnya dan menyodorkan mukanya mendekat kearah Miraep. Mirae kelihatan malu, tapi pada akhirnya Mirae mencium Yul hanya saja bukan dibibir, tapi dipipi Yul. Dan dengan sengaja Mirae meninggalkan noda lipstik dipipi Yul.
"Mirae dan aku, akan selalu hidup. Karena kami selalu saling mencintai."
Ji Hye dan Woo Hyuk menyumbangkan sebuah lagu. Mirae yang tidak mengerti bertanya pada Yul, lagu apa yang sedang Ji Hye dan Woo Hyuk nyanyikan? Dengan polosnya Yul menjawab ini juga pertama kalinya mendengarnya. Mirae berkata, mereka membuat semua orang tertidur.
Lalu pertunjukan dance pasagan Kitae-Ji Eun dan Sang Hee-Mang Hee. Semua orang tersenyum dan bertepuk tagan. Dan ya ampunn...gaunya Mang Hee dan Ji Eun sexy banget. Sampai-sampai Mirae menutup mata Yul dengan tangannya.
Lalu tiba waktunya melempar buket pengantin dan Woo Hyuk yang berhasil menagkapnya dan memberikannya pada Ji Hye. Semua tamu undagan lalu berfoto bersama pengantin
Lalu tiba waktunya melempar buket pengantin dan Woo Hyuk yang berhasil menagkapnya dan memberikannya pada Ji Hye. Semua tamu undagan lalu berfoto bersama pengantin
Dan sebagai penutup acara, Mirae menerima bola baseball dari pelatih Bang dan bersiap melemparkanya. Yul bertindak sebagai penagkap bola dan Sarang sebagai pemukul. Yul memberi kode agar Mirae melempar padanya, tapi Mirae mengeleng. Sebelum melemparkannya Mirae malah meniggalkan noda lipstic dibola dan dengan sekuat tenaga lalu melemparkanya. Sarang juga ingin memukulnya, tapi bola malah mendarap dimuka Kitae dan pukulan Sarang juga mengenai Kitae. Alhasil mata Kitae langsung lebam. Mirae Yul dan Sarang berlari sambil bergandegan tagan. Sementara itu dibelakang mereka, Kitae mengejarnya sambil membawa stik pemukul bola diikuti yang lain....
*** The End ***
Alkhamdulilah akhirnya bisa selesai sinopnya sebelum saya mudik pagi ini....
Terimakasih untuk semua pembaca dan juga untuk yang sudah berkomentar. Dan mohon maaf kalau mungkin tulisanya kurang mudah untuk dipahami, karena ini adalah pertama kalinya saya menulis sinopsis, jadi harap dimaklumi.
Dan mohon maaf juga kalau sinopsisnya terlalu lama keluar dan bikin galau juga jengkel, karena saya kerja pagi hingga sore, jadi waktu buat menulis sangat terbatas. Dan terimakasih juga buat Dian dari K-drama recap yang sudah mau berduet dengan pemula seperti saya ini. Semoga lain kali tidak kapok berduet dengan saya lagi hehehe....
Dan selamat Idul fitri ya buat semua yang merayakannya Mohon Maaf Lahit Batin....